Blog

Solusi Industri

Emisi adalah: Pengertian, Proses Terjadinya, dan Penjelasan

fanruan blog avatar

Lewis

2025 September 15

Emisi adalah pelepasan zat atau energi ke lingkungan, biasanya berupa gas atau partikel dari aktivitas manusia maupun alam. Data menunjukkan tren kenaikan emisi CO₂ di Indonesia dari 42,3 juta ton pada 1970 menjadi 701,4 juta ton pada 2023.

Grafik garis tren emisi CO₂ Indonesia dari tahun 1970 hingga 2023

Kamu perlu memahami emisi karena polusi udara berdampak langsung pada kesehatan, seperti gangguan pernapasan dan penyakit jantung. FineBI dapat membantu kamu menganalisis data emisi untuk mendukung keputusan yang lebih baik.

Emisi Adalah

Emisi adalah

Definisi Emisi Adalah

Kamu sering mendengar istilah emisi dalam berbagai konteks, mulai dari lingkungan hingga ekonomi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), emisi adalah istilah yang memiliki beberapa makna. Berikut ini tabel yang merangkum definisi emisi menurut KBBI:

DefinisiKeterangan
1Pancaran
2Pemancaran cahaya, panas, atau elektron dari suatu permukaan benda padat atau cair
3Pengeluaran surat berharga oleh perusahaan saat memerlukan tambahan modal
4Pengeluaran mata uang oleh bank sentral

Dalam konteks lingkungan dan sains, emisi adalah pelepasan atau pengeluaran zat, partikel, cairan, atau energi ke lingkungan. Kamu bisa memahami emisi sebagai proses di mana suatu bahan atau unsur dilepaskan dari sumbernya dan masuk ke atmosfer, air, atau tanah. Definisi ini menjadi sangat penting ketika kamu membahas polusi udara, perubahan iklim, dan dampak aktivitas manusia terhadap bumi.

Contoh Emisi Adalah

Kamu bisa menemukan contoh emisi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh yang paling umum di Indonesia:

  • Sektor transportasi menyumbang sekitar 30% dari total emisi CO2 di Indonesia. Kendaraan bermotor, seperti mobil dan sepeda motor, melepaskan gas buang ke udara setiap hari.
  • Konsumsi listrik yang bergantung pada sumber energi tak terbarukan, seperti batu bara, menghasilkan emisi karbon yang signifikan. Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) menjadi salah satu sumber utama emisi karbon di Indonesia.
  • Produksi dan konsumsi makanan, termasuk praktik pertanian dan pengelolaan limbah, juga berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca. Aktivitas pertanian, seperti penggunaan pupuk kimia dan pembakaran lahan, meningkatkan jumlah gas metana dan karbon dioksida di atmosfer.

Kamu bisa melihat bahwa emisi adalah fenomena yang sangat dekat dengan aktivitas harian. Setiap kali kamu menggunakan kendaraan, menyalakan listrik, atau mengonsumsi produk pertanian, kamu ikut berperan dalam proses emisi. Memahami contoh-contoh ini membantu kamu menyadari pentingnya pengendalian emisi untuk menjaga kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.

carbon emission management dashboard.png
Contoh Dashboard Pemantauan Emisi Karbon FineBI 

Proses Emisi Adalah

Proses Fisik dan Kimia

Kamu perlu memahami bahwa emisi adalah hasil dari berbagai proses fisik dan kimia yang terjadi di lingkungan sekitar. Pada dasarnya, proses fisik melibatkan perubahan bentuk atau perpindahan zat tanpa mengubah struktur kimianya. Contohnya, debu yang terangkat oleh angin dari permukaan tanah akan masuk ke udara sebagai partikel emisi.

Proses kimia terjadi ketika zat mengalami reaksi kimia dan menghasilkan senyawa baru yang dilepaskan ke atmosfer. Salah satu contoh paling umum adalah pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor dan pembangkit listrik. Berikut ini beberapa proses kimia yang menghasilkan emisi gas berbahaya:

  • Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan gas buang seperti air (H₂O), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO₂), nitrogen oksida (NOx), dan hidrokarbon (HC).
  • Reaksi pembakaran tidak sempurna menghasilkan karbon monoksida (CO) yang sangat berbahaya jika terhirup.
  • Pembakaran batubara dan minyak bumi menghasilkan sulfur dioksida (SO₂) yang dapat menyebabkan hujan asam.
  • Reaksi dekomposisi pada limbah organik dapat menghasilkan gas beracun seperti metana (CH₄).
  • Pembakaran sampah dan limbah melepaskan polutan udara seperti dioksin dan karbon monoksida yang menurunkan kualitas udara.

Gas-gas hasil reaksi kimia ini keluar melalui sistem knalpot kendaraan atau cerobong pabrik. Jika jumlahnya terlalu banyak, emisi ini dapat mencemari udara dan membahayakan kesehatan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Sumber Emisi

Kamu bisa membedakan sumber emisi menjadi dua kategori utama: alami dan buatan manusia. Sumber alami berasal dari proses yang terjadi secara alami di lingkungan, sedangkan sumber buatan manusia berasal dari aktivitas manusia sehari-hari.

Sumber Emisi Alami

Di Indonesia, beberapa sumber emisi alami yang paling signifikan berasal dari sektor pertanian dan peternakan. Berikut tabel yang menunjukkan persentase kontribusi masing-masing sumber emisi alami:

Sumber EmisiPersentase
Padi11%
Pupuk38%
Limbah Ternak7%
Peternakan31%
Peternakan Lainnya13%

Kamu juga bisa melihat visualisasi berikut untuk memahami proporsi sumber emisi alami terbesar di Indonesia:

Diagram batang yang menunjukkan persentase sumber emisi alami terbesar di Indonesia

Musim juga memengaruhi besarnya emisi alami. Misalnya, jejak karbon pada musim kemarau sedikit lebih tinggi dibandingkan musim hujan:

MusimJejak Karbon (kg/ha)
Kemarau1.900.341,48
Hujan1.892.825,68

Sumber Emisi Buatan Manusia

Aktivitas manusia menjadi penyumbang utama emisi adalah di Indonesia. Kamu bisa melihat bahwa Indonesia menyumbang sekitar 4 persen dari total emisi gas rumah kaca (GHG) global. Dari total emisi GHG Indonesia, sektor pertanian hanya menyumbang sekitar 5 persen. Namun, pertanian padi dan peternakan memberikan kontribusi hingga 64 persen dari total emisi GHG pertanian. Selain itu, pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian dan perkebunan menyumbang sekitar 19 persen emisi GHG pertanian, setara dengan 1 persen dari total emisi GHG nasional.

Selain sektor pertanian, aktivitas lain seperti transportasi, pembangkit listrik berbahan bakar fosil, dan pembakaran sampah juga menjadi sumber utama emisi buatan manusia. Setiap kali kamu menggunakan kendaraan bermotor atau listrik dari PLTU, kamu ikut berkontribusi terhadap peningkatan emisi di atmosfer.

Memahami proses dan sumber emisi adalah langkah awal untuk mengendalikan polusi udara dan menjaga kesehatan lingkungan. Dengan pengetahuan ini, kamu bisa lebih bijak dalam memilih aktivitas yang ramah lingkungan.

Energy Management Dashboard.png
Contoh Dashboard Pemantauan Energi FineBI 

Jenis Emisi Adalah

Emisi Gas Buang

Kamu sering melihat kendaraan bermotor melintas di jalan raya setiap hari. Kendaraan ini menghasilkan emisi gas buang yang berdampak langsung pada kualitas udara. Emisi gas buang berasal dari proses pembakaran bahan bakar di mesin kendaraan. Berikut beberapa jenis utama gas buang yang dihasilkan:

  • Karbon Monoksida (CO): Gas ini tidak berwarna dan tidak berbau. Kamu perlu waspada karena CO dapat menyebabkan pingsan bahkan kematian jika terhirup dalam jumlah besar.
  • Karbon Dioksida (CO2): Gas ini berkontribusi pada pemanasan global. Jumlahnya terus meningkat seiring bertambahnya kendaraan di jalan.
  • Nitrogen Oksida (NO atau NOx): Gas ini dapat menyebabkan iritasi pada mata dan gangguan pernapasan.
  • Hidrokarbon (HC): Gas ini muncul akibat pembakaran yang tidak sempurna. Sering kali terdapat pada bensin yang tidak terbakar.

Kamu bisa mengurangi emisi gas buang dengan memilih kendaraan ramah lingkungan atau menggunakan transportasi umum.

Emisi Gas Rumah Kaca

Emisi gas rumah kaca menjadi perhatian utama dalam isu perubahan iklim. Gas-gas ini menahan panas di atmosfer dan menyebabkan suhu bumi meningkat. Data menunjukkan bahwa emisi gas rumah kaca di Indonesia mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Tabel berikut memperlihatkan tren emisi per kapita:

TahunEmisi per Kapita (ton CO2eq)
19701,8
20234,29
Peningkatan139% (2,4 kali lipat)

Kamu bisa melihat bahwa emisi adalah faktor utama dalam peningkatan suhu global. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, pertanian, dan limbah.

Emisi Partikulat

Emisi partikulat terdiri dari partikel kecil yang melayang di udara. Kamu sering menemukan partikel ini di sekitar area industri, jalan raya, dan pembakaran sampah. Partikulat seperti PM10 dan PM2.5 sangat berbahaya bagi kesehatan. Tabel berikut menunjukkan komponen utama emisi partikulat, sumber, dan dampaknya:

Komponen EmisiSumberDampak
PM10Kendaraan bermotor, pembakaran bahan bakar, aktivitas industriGangguan pernapasan, penyakit jantung
PM2.5Kendaraan bermotor, pembakaran bahan bakar, aktivitas industriGangguan pernapasan, penyakit jantung, kematian dini

Kamu perlu memahami bahwa emisi partikulat dapat menurunkan kualitas udara dan meningkatkan risiko penyakit. Mengurangi aktivitas yang menghasilkan emisi adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan dan lingkungan.

Dampak Emisi Adalah

Dampak Emisi Adalah

Dampak Lingkungan

Kamu akan melihat bahwa emisi adalah penyebab utama perubahan iklim global. Laporan IPCC menegaskan bahwa gas rumah kaca dari aktivitas manusia meningkatkan suhu Bumi dan memicu cuaca ekstrem. Kamu bisa merasakan dampaknya melalui banjir, kekeringan, dan gelombang panas yang semakin sering terjadi. Selain itu, emisi juga mempercepat deforestasi dan merusak habitat alami. Keanekaragaman hayati di Indonesia sangat terancam akibat perubahan iklim dan hilangnya hutan. Tabel berikut memperlihatkan dampak emisi terhadap ekosistem:

Dampak Emisi pada LingkunganPenjelasan
Penurunan keanekaragaman hayatiBanyak spesies terancam punah karena perubahan suhu dan kerusakan habitat
Kerusakan habitatHutan dan lahan basah rusak akibat polusi dan deforestasi
Gangguan interaksi ekologisRantai makanan dan hubungan antar spesies terganggu

Kamu perlu memahami bahwa gangguan pada ekosistem ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan lingkungan. Jika tidak dikendalikan, emisi akan memperburuk kondisi alam dan mempercepat kepunahan spesies.

Dampak Kesehatan

Kamu juga harus waspada terhadap dampak emisi pada kesehatan. Polusi udara dari emisi partikulat seperti PM2.5 sangat berbahaya. Data dari Health Effects Institute menunjukkan bahwa pada tahun 2021, sebanyak 129.300 kematian di Indonesia terjadi akibat polutan PM2.5. Angka ini meningkat drastis dibandingkan tahun 1990. Kementerian Kesehatan menyebut polusi udara sebagai faktor risiko kematian ke-5 di Indonesia, dengan lebih dari 123.000 kematian setiap tahun. Studi lain menyebutkan bahwa polusi udara bertanggung jawab atas 221.600 kematian, dengan partikel PM2.5 sebagai penyebab utama.

Kamu bisa mengalami gangguan pernapasan, asma, penyakit jantung, bahkan kematian dini akibat paparan emisi. Anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis menjadi kelompok paling rentan. Kamu perlu mengambil langkah pencegahan, seperti menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar ruangan saat kualitas udara buruk.

Emisi adalah masalah serius yang memengaruhi lingkungan dan kesehatan. Kamu perlu memahami dampaknya agar bisa mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi diri dan lingkungan.

Pengendalian Emisi Adalah

Upaya Individu dan Masyarakat

Kamu bisa mengambil langkah nyata untuk mengendalikan emisi adalah dengan memulai dari rumah. Berikut beberapa cara yang dapat kamu lakukan:

  1. Matikan lampu dan cabut peralatan listrik saat tidak digunakan.
  2. Gunakan sepeda atau berjalan kaki untuk perjalanan jarak dekat.
  3. Bawa tempat minum sendiri agar tidak menggunakan botol plastik sekali pakai.
  4. Olah sampah organik menjadi kompos untuk mengurangi emisi dari limbah.
  5. Gunakan kertas bekas dan lakukan pencetakan bolak-balik.

Selain itu, kamu dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan beralih ke transportasi umum. Pilih energi terbarukan seperti tenaga surya di rumah. Kurangi konsumsi daging dan produk susu untuk menurunkan emisi metana. Daur ulang limbah dan gunakan produk ramah lingkungan. Menanam pohon juga membantu menyerap karbon dioksida.

Peran komunitas sangat penting dalam edukasi pengendalian emisi. Komunitas bisa mengadakan lokakarya dan kampanye lingkungan. Pendidikan di sekolah menanamkan kesadaran sejak dini. Orang tua dapat menjadi contoh dengan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Keterlibatan masyarakat dalam pemantauan kualitas udara juga memperkuat kapasitas lokal dan membantu perumusan kebijakan yang lebih responsif.

Analisis Emisi dengan FineBI

Kamu perlu memahami bahwa pengendalian emisi membutuhkan data yang akurat dan analisis yang tepat. FineBI hadir sebagai solusi analisis data emisi yang mudah digunakan. Dengan FineBI, kamu dapat mengintegrasikan data dari berbagai sumber, memantau tren emisi, dan membuat visualisasi interaktif. Fitur drag-and-drop memudahkan kamu membuat dashboard tanpa keahlian teknis. Kamu bisa membandingkan data emisi antar wilayah, memantau efektivitas kebijakan, dan mengidentifikasi sumber emisi terbesar.

FineBI juga mendukung kolaborasi tim. Setiap anggota dapat berbagi data dan insight secara real-time. Analisis prediktif membantu kamu merencanakan strategi pengurangan emisi yang lebih efektif. Dengan FineBI, kamu bisa mengambil keputusan berbasis data untuk mendukung program pengendalian emisi di lingkungan kerja, sekolah, atau komunitas.

integrasi data.gif
Fitur Integrasi Data Berbagai Sumber FineBI 

Kebijakan Pemerintah

Pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan untuk menurunkan tingkat emisi. Tabel berikut merangkum beberapa kebijakan utama:

KebijakanDeskripsi
Kebijakan Energi HijauKomitmen pengurangan emisi melalui dokumen ENDC di sektor energi dan transportasi.
Kendaraan ListrikPengembangan transportasi umum massal dan kendaraan listrik menuju zero emission.
Program Pengurangan EmisiPenurunan emisi karbon dari bahan bakar fosil menjadi 733,2 juta ton pada 2023.

Selain itu, pemerintah menerapkan standar emisi kendaraan seperti Euro 2, Euro 3, dan Euro 4 secara bertahap. Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 2019 mengatur pajak barang mewah berdasarkan tingkat emisi. Uji emisi kendaraan bermotor di kawasan pelabuhan juga menjadi langkah nyata. Pemerintah menargetkan konversi jutaan kendaraan ke listrik pada 2030 dengan insentif pajak dan subsidi. Namun, tantangan seperti resistensi masyarakat dan keterbatasan infrastruktur masih perlu diatasi agar kebijakan ini berjalan optimal.

Kamu perlu memahami bahwa pengendalian emisi sangat penting untuk masa depan lingkungan dan kesehatan. Dengan mengurangi emisi, kamu akan mendapatkan udara yang lebih bersih, lingkungan yang sehat, dan penghematan biaya jangka panjang. Tindakan aktif dari kamu, masyarakat, dan kolaborasi lintas sektor dapat mempercepat penurunan emisi. FineBI membantu kamu menganalisis data emisi secara akurat, sehingga kebijakan dan strategi pengurangan emisi menjadi lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan nyata.

Bacaan Lainnya Tentang Emisi 

Inventory Management Adalah: Penjelasan Lengkap untuk Bisnis

Procurement adalah Kunci Efisiensi Bisnis Di Masa Modern

Just in Time adalah Sistem Produksi yang Wajib Dipahami

Apa itu Factory Automation dan Bagaimana Cara Kerjanya

Quality Control adalah Kunci Keunggulan Industri Modern

Smart Manufacturing Adalah Inovasi Baru di Dunia Industri

FineBI.jpg

Stop Menunggu Tim IT - Analisis Data Anda Sendiri dalam 3 Klik

FAQ

Apa itu emisi dan mengapa penting untuk kamu pahami?
Emisi adalah pelepasan zat atau energi ke lingkungan. Kamu perlu memahami emisi karena dampaknya besar terhadap kualitas udara, kesehatan, dan perubahan iklim. Pengetahuan tentang emisi membantu kamu mengambil langkah pencegahan yang tepat.
Bagaimana cara kamu mengukur emisi di lingkungan sekitar?
Kamu bisa mengukur emisi menggunakan alat pemantau kualitas udara atau sensor emisi. Data dari alat ini menunjukkan konsentrasi polutan seperti CO₂, PM2.5, dan NOx. Kamu dapat memantau hasilnya secara berkala untuk mengetahui tren emisi.
Apa perbedaan emisi alami dan emisi buatan manusia?
Emisi alami berasal dari proses alam seperti letusan gunung api atau dekomposisi organik. Emisi buatan manusia muncul dari aktivitas seperti pembakaran bahan bakar, industri, dan transportasi. Kamu bisa membedakan sumbernya berdasarkan aktivitas yang terjadi.
Bagaimana FineBI membantu kamu menganalisis data emisi?
FineBI memudahkan kamu mengintegrasikan dan menganalisis data emisi dari berbagai sumber. Kamu dapat membuat dashboard interaktif, membandingkan tren emisi, serta mengambil keputusan berbasis data untuk pengendalian emisi yang lebih efektif.
Apa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi emisi?
Kamu bisa mematikan listrik saat tidak digunakan, menggunakan transportasi umum, dan mengurangi sampah plastik. Menanam pohon juga membantu menyerap emisi karbon dioksida. Setiap tindakan kecil dari kamu berkontribusi pada penurunan emisi.
fanruan blog author avatar

Penulis

Lewis

Analis Data Senior di FanRuan